top of page

Parade Militer Terbesar, Rusia Pamerkan Tank Masa Depannya Armata T-14

PascaKomunisme, Rusia masih berusaha menjadi superpower. Sekalipun budgetnya di urutan ketiga dunia, kapasitas deterenya tampak sekali ingin ditunjukkan. Lihatlah kemegahan parade militernya kemarin. Rusia punya kepentingan atas Eropa Timur dan bekas satelitnya. Juga sengketanya dengan Jepang atas kepemilikan pulau.

Global Defence.jpg

Sumber: Globalfire.com

ww2-anniversary_-1.jpg

Itulah Rusia, yang sejak lama dikenal jago memproduksi alutsista handal. Terutama produk alutsista udara dan daratnya. Dalam parade militer besar-besaran memperingati 70 Hari Kemenangan Sekutu atas Blok Aksis, Rusia turut memamerkan tank masa depannya: Armata T-14.

Ini spesifikasi main battle tank Armata T-14.

1*dmePIB7J5i_bwt652fPtSg.jpeg

Rusia Gelar Parade Militer Terbesar dalam Sejarah

SABTU, 09 MEI 2015 | 17:48 WIB

397651_620.jpg

Defile pasukan bersenjata saat perayaan hari kemenangan di Lapangan Merah, Moskow, 9 Mei 2015. Rusia memamerkan lebih dari 200 senjata mutakhir dalam parade peringatan 70 tahun Hari Kemenangan (V-Day). REUTERS/Host Photo Agency/RIA Novosti

TEMPO.CO, Moskow - Ribuan tentara Rusia berbaris di Red Square dengan tank bergemuruh melalui jalan-jalan serta jet yang membuat kebisingan di udara pada Sabtu, 9 Mei 2015 dalam parade militer terbesar Rusia menandai peringatan 70 tahun kemenangan atas Nazi Jerman. Di antara peralatan militer yang dipamerkan adalah Armata T-14, tank tempur baru pertama Rusia untuk digunakan selama 40 tahun, menyusul ribuan pasukan Rusia dengan seragam Perang Dunia II melintas di bawah langit biru dan sinar matahari cerah Kremlin. Para veteran perang menyaksikan parade dari tribun. Dada mereka lengkap dengan medali, sementara kerumunan orang berdesakan di sis jalan sekitar Kremlin, bersorak dan berteriak setelah jet tempur melintasi pusat Kota Moskow. "Hari Kemenangan adalah hari libur paling penting bagi Rusia. Dalam hampir setiap keluarga Rusia, seseorang telah mati berjuang untuk negara ini," kata Alexander Smolkin, pria 43 tahun yang juga mantan pasukan angkatan laut. Presiden Vladimir Putin menggunakan acara perayaan ulang tahun kali ini untuk membangkitkan rasa patriotisme warganya dan membakar semangat sentimen anti-Barat. Semangat menentang penguasaan Barat itu tersirat dalam pidatonya. "Prinsip-prinsip dasar kerja sama internasional telah diabaikan selama 10 tahun terakhir. Prinsip-prinsip yang sulit dimenangkan oleh manusia mengikuti krisis perang global," kata Putin kepada barisan tentara yang berdiri di hadapannya. "Kami telah melihat upaya untuk menciptakan dunia yang unipolar," kata Putin dalam pidatonya, seperti yang dilansir oleh laman Asia One, Sabtu, 9 Mei 2015. Pihak Barat sendiri menuduh parade militer tersebut sebagai unjuk kekuatan oleh Rusia yang ingin menciptakan ancaman militer. Namun Putin dengan tegas membantah tuduhan tersebut dalam pidatonya. "Saya mendengar beberapa orang mengatakan parade kami adalah tentang menampilkan ancaman militer. Namun parade ini bukan tentang itu. Ini adalah untuk kita orang-orang Rusia. Itu menunjukkan bahwa kita adalah negara yang kuat dan besar," ujar Putin. Dalam sinyal hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Cina, barisan pasukan Cina juga mengambil bagian dalam acara tersebut. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden India, Pranab Mukherje, juga berada di antara mereka yang menonton parade. ASIA ONE | YON DEMA

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page