top of page

Big Bang! Show "Para Pedagang Adil"


Minggu 31 Januari 2016 Pukul 20.00 WIB

di Kompas TV.

Tergerak untuk melestarikan kekayaan alam Indonesia, Helianti Hilman, sarjana Hukum lulusan King’s College London, mendirikan perusahaan produk makanan organik, dengan label Javara sejak 2009 lalu. Lewat Javara, Helianti memiliki misi ingin mengangkat kembali kearifan lokal Indonesia yang sudah hampir punah. Javara kini memiliki 747 jenis produk yang terdiri dari aneka jenis beras, kacang hijau, aneka rempah, madu, garam, gula aren, kacang mete, virgin coconut oil, dan sebagainya. Tak kalah menariknya, setiap produk Javara dikemas secara unik, misalnya produk baby pyramid salt, yang menggunakan toples batu berbentuk stupa candi yang secara eksklusif dibuat oleh pengrajin batu di Muntilan, Jawa Tengah.

Tak hanya membudidayakan kearifan lokal Indonesia, Javara juga fokus memberdayakan 50.000 petani yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Javara memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani agar petani menjadi mandiri, sekaligus menumbuhkan kebanggaan petani untuk melestarikan keberagaman atau kearifan lokal dari daerah mereka masing-masing. Pertengahan tahun 2016 ini, Javara juga akan meluncurkan program Javara Academy, yaitu program inkubasi kewirausahaan selama 7 hari untuk para petani non binaan Javara.

Narasumber lain adalah Ranggi Muharam, CEO Fish ‘n Blues, perusahaan supplier dan retailer produk perikanan ramah lingkungan yang didirikan sejak 2014. Sarjana jurusan Oseanografi dari Universitas Diponegoro ini memiliki mimpi untuk melestarikan ekosistem bawah laut. Untuk itu, Ranggi menjalin kemitraan bersama Jaring Nusantara untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para nelayan lokal untuk mempraktekkan penangkapan ikan ramah lingkungan. Tak hanya itu Ranggi juga membeli langsung hasil tangkapan tersebut dengan sistem fair trade. Atas usahanya ini, Ranggi memperoleh juara pertama di Anugerah Jawara Wirausaha Sosial Bandung 2015 dalam kategori Start Up.

Dalam segmen inovasi, Vina Ardiani dan Yuni Rahma, siswa kelas Sebelas di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah yang menciptakan Cambrellsen. Berawal dari keresahan saat mendaki gunung, di mana biasanya para pendaki harus direpotkan dengan banyaknya barang bawaan, Vina dan Yuni lalu berinisiatif menciptakan suatu alat yang praktis, ringan, mudah dibawa saat perjalanan menuju puncak, dan tentu saja tepat guna. Cambrellsen merupakan suatu ransel yang mempunyai tujuh kegunaan yaitu sebagai tenda, payung/ jas hujan, lampu darurat, senter, pendingin air, tenda, kamera dan tongsis dijadikan menjadi satu. Vina dan Yuni juga berhasil menjadi Finalis National Young Inventors Award (NYIA) ke-8 Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page