top of page

Big Bang! Show "Aku untuk Indonesia"


Tanggal 1 November 2015 akan menjadi hari penayangan perdana program “Big Bang! Show” di Kompas TV. Dalam setiap episodenya, “Big Bang! Show” yang dipandu Andy F. Noya akan mengangkat kisah kaum muda yang melakukan bisnis kreatif yang memberikan manfaat dan dampak sosial bagi masyarakat di sekitarnya.

Selain bertujuan untuk memberikan panggung kepada social entrepreneur muda, program ini juga ingin mendorong anak-anak muda lain untuk menjadi social entrepreneur. Program ini juga akan menampilkan para inovator muda, yang memiliki inovasi kreatif di bidangnya masing-masing.

Pada episode pertama, “Big Bang! Show” menampilkan Arto Soebiantoro, seorang social entrepreneur dalam bidang pengembangan merek lokal. Tak kurang dari 40.000 merek lokal tumbuh setiap tahunnya. Arto yang merupakan putra bungsu artis legendaris Kris Biantoro, aktif melakukan pendampingan kepada wirausahawan lokal yang sedang mengembangkan bisnisnya. Sejak 2006, lewat perusahaannya GambaranBrand, Arto telah membantu puluhan wirausahawan untuk mewujudkan mimpi mereka membangun bisnis dan merek.

Arto tak mematok harga kepada wirausahawan baru dalam hal pendampingan merek. Ia pun kemudian membuat proyek Brandstart dan Citra Kemasan agar lebih banyak wirausahawan yang dapat dibantu. Lewat program Brandstart, Arto menggandeng pengusaha besar untuk menjangkau komunitas wirausahawan di daerah. Salah satu program Brandstart yang sudah berjalan adalah di Rumah Budaya Martha Tilaar di Gombong, Jawa Tengah. Selain itu, lewat proyek Citra Kemasan, Arto mengajak para mahasiswa bidang periklanan dan desain untuk membuat inovasi kemasan produk para wirausahawan yang memiliki biaya terbatas.

Salah satu wirausahawan yang Arto dampingi dalam program Brandstart adalah Yuri Dulloh. Yuri merupakan wirausahawan dalam bidang budidaya kopi Kebumen. Kopi yang selama ini dikenal tumbuh di dataran tinggi, mampu dibudidayakan Yuri di dataran rendah (pesisir) Kebumen. Kopi sempat menjadi komoditas di wilayah Kebumen, namun sejak 1987 telah ditinggalkan masyarakat karena harganya yang sangat murah. Sejak dikembangkan lagi oleh Yuri mulai 2009, kopi Kebumen kini mulai dikenal di sejumlah wilayah di Indonesia bahkan mancanegara.

Tak hanya fokus berbisnis Yuam Roasted Coffee, Yuri juga memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk menanam kopi. Yuri membina masyarakat untuk kembali menanam kopi dan mengajarkan teknik menanam kopi yang lebih efektif. Kini sudah ada lebih dari 20.000 tanaman kopi di Kebumen dan sekitarnya. Masyarakat pun mulai dapat memperoleh penghasilan tambahan dari kopi.

Dalam episode ini, Big Bang! Show juga menampilkan inovasi Siramin yaitu berupa perangkat penyiram tanaman otomatis dengan berbasis internet dan telepon seluler. Siramin merupakan inovasi karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menamakan diri mereka Ace Culture. Tim yang terdiri dari Andreas Ghandi Hendra Pratama, Raditya Chandra Buana, Kukuh Setyo R., Resa Masela K. dan Rifka Auliya F. ini berhasil menjadi juara ke dua dalam Danone Young Social Entrepreneur 2015. Perangkat Siramin sudah diujicoba di Desa Demen, Pakem, Yogyakarta dan sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi bisnis.

Pada episode perdana ini, Andreas Ghandi Hendra Pratama dan Raditya Chandra Buana sebagai perwakilan dari Ace Culture pun sempat mempraktekkan cara kerja perangkat Siramin.

Dalam setiap episodenya, Andy F. Noya tak hanya sendiri, namun akan didampingi oleh sejumlah mentor yang akan memberikan ide dan komentar untuk narasumber sesuai bidang mereka masing-masing. Para mentor tersebut antara lain Founder dan CEO Young On Top, Billy Boen; Author dan Educator, Rene Suhardono; Founder dan CEO YCAB, Veronica Colondam; CEO Tokopedia, William Tanuwijaya; Creative Entrepreneur, Yoris Sebastian; Branding Consultant, Danton Sihombing; Creative Entrepreneur, Ben Soebiakto; dan Local Brand Consultant, Arto Soebiantoro.

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page