top of page

PDIP Akan Usung Tri Rismaharini Lagi

Baik buruknya Tri Rismaharini, masih lebih baik kalau Surabaya masih dipimpin beliau. Minimal dia mengerti konsep dan berani melawan arus. Ada yang menganggap Risma, Ridwan Kamil dan Ahok tak lebih dari 'kepemimpinan megafon' alias banyak mengumbar citra dan baru bekerja di permukaan atau yang sifatnya 'lipstik'.

Ya, ini adalah dampak dari miskinnya bibit pemimpin di tanah air. Maklum saja, rezim sebelumnya tak pernah mendidik bangsa ini untuk melahirkan pemimpinnya. Jaman dulu semua hal ditentukan top-down. Bahkan hal yang biasa di masa Orde Baru, pejabat gubernur atau walikota ditunjuk dari kalangan militer.

Nah, jeda pendidikan politik yang terlambat itu memperlambat pula kaderisasi nasional. Pemimpin-pemimpin independen baru muncul belakangan dan jumlahnya masih terbilang sedikit.

Pendeknya, semakin banyak orang seperti Risma, semakin baik kompetisi dan kaderisasi. Dan ujungnya, membawa kemaslahatan untuk warga. Kalau ada kandidat Walikota Surabaya melebihi kualitas Risma, bolehlah diadu dengan Risma. Kalau kandidat yang ada lebih buruk, ya lanjutkan Risma. Siapa tahu setelah lulus dari Surabaya, dia bisa mengabdi ke level berikutnya.

PDI-P Jatim Kembali Usung Risma untuk Pimpin Surabaya

Sabtu, 9 Mei 2015 | 17:58 WIB

145823820150414-143554-1780x390.jpg

SURABAYA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur memastikan akan mengusung duet Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana sebagai Wali Kota Surabaya dan wakilnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat, Desember 2015.

"Sudah pasti itu. Bu Risma calon wali kota dan Pak Wisnu wakilnya," ujar Ketua DPD PDI-P Jatim Kusnadi, ketika ditemui di sela uji kepatutan dan kelayakan calon kepala daerah yang diusung untuk 19 Pilkada serentak di Kantor DPD PDI-P Jatim di Surabaya, Sabtu (9/5/2015).

Kepastian itu diperoleh usai pimpinan PDI-P Jatim menggelar rapat dan diskusi dengan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, sebelum membuka secara resmi tes uji kepatutan dan kelayakan.

Menurut Kusnadi, pihaknya sudah melaporkan ke DPP PDI-P bahwa khusus Surabaya pihaknya sudah melakukan pemetaan, sekaligus memberitahukan dua nama yang mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Surabaya 2015-2020, yakni Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana.

Setelah melaporkannya, lanjut Wakil Ketua DPRD Jatim itu, Sekjen DPP PDI-P mengaku bahwa pengusungan calon wali kota dan wakilnya merupakan kewenangan pusat.

"Sekjen sendiri yang bilang, nanti kewenangan DPP menggandengkan mereka kembali dengan rincian Rismaharini wali kota dan Wisnu Sakti wakilnya," tuturnya.

Di tempat sama, Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto tak menampik jika keduanya merupakan pasangan yang akan diusung kembali oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih. Menurut dia, keduanya sampai saat ini menilai berhasil memimpin "Kota Pahlawan" dan tidak menutup kemungkinan kembali berduet.

"Kalau bicara pribadi, kepemimpinan Rismaharini-Wisnu Sakti memang sangat layak dipertahankan. Tapi tentunya partai punya mekanisme dan aturan main untuk mengusung kembali dan segera diumumkan," ucap politisi kelahiran Yogyakarta tersebut.

Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana mengaku siap menjalankan apa pun perintah partai dan di posisi manapun.

"Dari dulu saya bilang kalau selalu siap ditempatkan sebagai apa saja dan di mana saja, selama itu tugas ketua umum dan partai," kata Wakil Wali Kota Surabaya tersebut.

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page