Inilah Calon Pengganti Jakarta sebagai Ibukota
- Tempo.co
- Jun 8, 2015
- 2 min read
Jakarta sudah sesak. Belasan juta penduduknya, mungkin juga sampai puluhan juta penduduk apabila digabungkan dengan komuter dari kawasan Jabodetabek. Harapan dengan pemindahan ibukota adalah meringankan beban kota tua ini. Dari sisi ekologis, sosial dan ekonomi sudah terlalu berat.
Sejumlah kota di dunia yang memindahkan ibukotanya. Ada yang terbilang sukses, ada pula yang tak terlalu berhasil. Antara lain: Jepang dengan Kyoto ke Tokyo, Malaysia dengan KL ke Putra Jaya, dan Brasil dengan Rio Dejaneiro ke Brasilia, Inggris dengan Winchester ke London, India dengan Delhi ke New Delhi, Australia dengan Melbourne ke Canberra, dan Pakistan dengan Karachi ke Islamabad.
Yang lumayan pelik adalah, negeri-negeri di atas pada dasarnya adalah negara daratan sedangkan Indonesia adalah negara kepulauan. Memindahkan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya misalnya, tentu bisa namun perlu kajian lebih dalam. Mana ibukota pilihanmu?.
Kota Ini Diklaim Paling Tepat Jadi Ibu Kota Gantikan Jakarta
Minggu, 07 Juni 2015 | 18:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Warga DKI Jakarta ternyata memilih ibu kota negara dipindahkan ke Yogyakarta. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) terhadap 250 responden. Hasil survei menunjukkan 28,4 persen responden menyatakan Yogyakarta sebagai kota yang paling cocok menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta. Daerah lain yang menjadi pilihan adalah Palangkaraya (21,6 persen), dan Bogor (20,8 persen), dan Bukittinggi (15,6 persen). Juru bicara Kedai KOPI, Hendri Satrio, mengatakan usulan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke lokasi laia telah didiskusikan sejak masa Presiden Sukarno. Pada 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyatakan dukungannya membuat pusat politik baru yang terpisah dengan pusat ekonomi. Masalah lingkungan dan penduduk yang terlalu padat di Jakarta tak lagi bisa menunjang pemerintahan. "Beberapa negara dapat menjadi rujukan, seperti Brasil, yang memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia, dan Malaysia yang memusatkan pemerintahan federalnya ke Putrajaya," ujar Hendri, Ahad, 7 Juni 2015. Survei ini dilakukan terhadap 250 responden di kawasan bisnis di Sudirman, Thamrin, dan Kuningan pada 26 Mei-3 Juni 2015. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan wawancara tatap muka dan kuesioner. INDRI MAULIDAR